Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Riau telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW APKASINDO) Riau |
Pekanbaru, (Teraskampar.id) - Dalam sebuah peristiwa penting, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Riau telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW APKASINDO) Riau.
Kesepakatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada petani sawit dalam menghadapi serangan kampanye negatif yang menyerang industri sawit.
Provinsi Riau, dengan luas perkebunan sawit mencapai 3,38 juta hektar atau sekitar 20,68% dari total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia, memiliki peran kunci dalam industri ini. Data lain bahkan menyebutkan bahwa luas perkebunan sawit di Riau telah mencapai 4 juta hektar.
"Provinsi Riau merupakan penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia bahkan dunia. 60 persen luas kebun sawit di Provinsi Riau adalah milik petani swadaya," ungkap DR Rino Afrino, Sekjen DPP APKASINDO, saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) JMSI Riau pada Rabu (23/9/2023) di Pekanbaru.
Dalam kesepakatan MoU ini, terdapat tiga poin penting yang disepakati. Pertama, peliputan dan publikasi kegiatan sektor perkebunan kelapa sawit petani di Riau. Kedua, penyelenggaraan seminar dan pelatihan terkait industri sawit.
Ketiga, penyelenggaraan usaha bersama yang saling menguntungkan antara JMSI dan APKASINDO.
Kesepakatan ini disaksikan oleh ketua DPRD Riau Yulisman, yang juga memberikan apresiasi terhadap kerjasama JMSI Riau dengan APKASINDO. Yulisman juga memuji kepemimpinan Ketua JMSI Riau H Dheni Kurnia yang telah menjadikan JMSI sebagai organisasi pengusaha media yang sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan pers di Riau.
"Buktinya, JMSI Riau mampu menghimpun anggota lebih dari 150 perusahaan pers di Riau. Ini tentu karena sosok dan kharisma Bang Dheni Kurnia sebagai tokoh pers Riau dan anak jati Melayu," puji Yulisman.
Kedepannya, harapannya adalah agar JMSI dapat lebih profesional dalam pemberitaannya dan bersinergi dengan pemerintah, terutama dengan diperolehnya Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, sehingga semua pihak dapat merasakan manfaatnya.***
Editor : Muhammad Arif