BANGKINANG- Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil 1Kabupaten Kampar, Irwan Saputra menjelaskan soal rekaman suara dirinya yang memaki-maki seseorang di sambungan telepon.
Kata Irwan, di dalam rekaman suara itu ia sedang berbicara dengan keluarganya. "Itu saya bicara dengan keluarga saya sendiri," ujar Irwan, saat dimintai tanggapannya tentang rekaman suara yang beredar, Jumat (2/2/2024).
Dan menurut dia, rekaman suara itu tidak lagi utuh telah dipotong sehingga hilang konteks.
Selain rekaman suara yang telah beredar tentang Irwan Saputra yang memaki-maki warga, sebelumnya juga telah beredar narasi di grup WA yang berbunyi;
Dugaan Pungutan Liar (Pungli) dana program Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh Caleg dari PAN, daerah Pemilihan Kampar I atas nama Irwan Saputra yang merupakan Ketua Kadin Kampar, terhadap mahasiswa yang ditawarkan untuk pengurusan itu.
Total yang harus diterima oleh mahasiswa KIP itu sebesar Rp6 juta, tetapi oleh timnya memaksa mahasiswa penerima untuk dipungut sebesar Rp4 juta rupiah dan itu sampai 4 tahun ke depan selama mereka kuliah.
Mereka melakukan pengancaman bagi yang tidak mau memberikan uang tersebut.
KIP ini merupakan program pemerintah yg tidak boleh dipungli. Namun mereka melakukan itu sekaligus dijadikan untuk dukungan politik. Kami orang kecil yang tertindas dan tidak tau apa2 mohon bagi pihak2 dan orang2 yg memiliki akses untuk bantu kami. Karena kami masih dirundung ketakutan karena ancaman2 tersebut.
Bagi kami, Irwan Saputra ini tidak layak diberi mandat sebagai anggota dewan.
Demikian isi narasi yang disebar tersebut.
Menanggapi narasi yang beredar ini, Irwan Saputra menyebutnya sebagai sebuah fitnah terhadap dirinya.-(naz)