Ilustrasi (Net) |
Bangkinang (TerKam) - Angka kemiskinan di Kabupaten Kampar masih cukup tinggi, yakni sebesar 7,04 persen atau sekitar 63 ribu warga masih terperangkap dalam jurang kemiskinan.
Data itu disampaikan oleh Plh Sekda, Ahmad Yusar pada Rapat Paripurna DPRD Kampar Tentang LKPJ Bupati Tahun 2023, Senin (22/42024).
Sedangkan untuk tingkat pengangguran, disebutkan, sekitar 3,38 persen warga Kampar masih berstatus pengangguran atau tanpa pekerjaan (jobless)
Selain angka kemiskinan, Ahmad Yuzar juga membeberkan skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kampar hanya sekitar 72,34. Dari data yang ada, posisi Kampar masih sangat rendah. Masih berada di posisi kelima se-Provinsi Riau, masih jauh kalah dari kota Pekanbaru, Bengkalis, Dumai dan Siak.
Sekedar informasi, Komponen Indeks Pembangunan Manusia yang meliputi Angka Harapan Hidup. Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
Kemudian Angka Melek Huruf. Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya.
Lalu, angka rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.
Kemudian, juga harus diukur pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Lalu, tolak ukur selanjutnya, adalah Indeks Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dalam sebuah jajak pendapat, mayoritas masyarakat masih menganggap infrastruktur jalan dan jembatan masih sangat buruk di Kampar. Sekitar hampir 70 persen responden melihat perlu peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di sejumlah wilayah pinggiran, terutama di Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu.-naz