Kantor PDAM Desa Kasikan (Foto: Ist)
Tapung Hulu (TerKam) - Dalam beberapa hari ini, warga Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, kembali mengeluhkan air PDAM yang sering mati diwilayah mereka.
Salah seorang warga Desa Kasikan Lia (26) mengaku kesal dengan sering matinya air PDAM di wilayah mereka. Lia juga mengaku tak ada sumber air bersih yang ia dapat jika air PDAM mati.
"Kalau seperti ini payah kita bang, sumber air kita cuma di PDAM, kalau air PDAM mati terus kemana kita cair (air) lagi, nyuci piring payah, nyuci pakaian payah, hingga basuh buang air besar pun kita payah," ungkap Lia.
"Paling-paling ke sungai Tapung lah lagi (mencari air)," sambungnya.
Sementara itu, salah seorang karyawan PDAM Desa Kasikan Dani (35) mengatakan, banyaknya pelanggan yang tidak dapat suplai air PDAM. akibat salah satu pompa air yang mereka gunakan terbakar, dan sampai sekarang masih dalam proses perbaikan di Kota Pekanbaru.
Kemudian, lanjut Dani, pompa air PDAM yang berada di sungai Tapung yang mereka gunakan sekarang belum mampu menyuplai air di rumah-rumah pelanggan yang jauh dari pusat penyuplai air.
"Keluhan air banyak pelanggan gak dapat (air) diakibatkan pompa kita yang di sungai Tapung terlalu kecil masuknya, gak seimbang air yang kita kirim dan masuk. Bak kita selalu tekor di buatnya," ungkap Dani
"Kalau kita hidupkan mesin selalu 24 jam otomatis mesin gak akan sanggup. nanti mesin rusak alamat kapal kita akan lama jadi terkendalanya. Ini pompa kita yang terbakar lagi dalam perbaikan di pekanbaru, tolong kasih arahan dan masukan buat pelanggan yang mengadu," sambungnya.
Hingga berita ini ditulis, Direktur Perusahaan Umum Milik Daerah Tirta Kampar M. Rusdi belum dapat dihubungi untuk meminta keterangan terkait sering matinya air PDAM di wilayah tersebut. (Rif/Red).
