Iklan

iklan

Yusri Cari Calon Wakil Bupati Sosok yang 'Tenang di Boncengan'

Redaksi
Rabu, 01 Mei 2024 | 10:04 WIB Last Updated 2024-05-01T11:32:53Z

Yusri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Pemerintah Kabupaten Kampar (dok)
Bangkinang (TerKam) - Yusri yang bergelar Datuk Bandaro Mudo membeberkan kriteria calon wakil bupati yang sedang ia cari untuk diajak memperebutkan tampuk kekuasaan di Kampar.

Menurut dia, selain sosok wakil bupati mesti memiliki popularitas yang bagus, lebih dari itu, ia sedang mencari sosok yang "tenang di boncengan".

Dia tidak ingin berjalan bersama kawan yang berisik, yang tidak membuatnya nyaman ketika memerintah.

"Siapapun lah nanti calon wakil bupati saya, yang penting orang itu "tenang di boncengan"," ungkap Yusri saat berbincang dengan wartawan, Selasa (30/4/2024) di Bangkinang Kota.

Dari sejumlah sumber di lingkaran Yusri yang kami temui, menyebutkan, kemungkinan ada dua sosok wakil bupati yang akan bersama Yusri, pertama adalah Rinto Pramono dan kedua ialah Muhammad Anshar anggota DPRD dari PPP.

Saat ini Yusri tidak lagi menjabat Sekda Kampar. Jabatan sekda telah diisi oleh Ahmad Yuzar yang juga disebut sebut akan ikut bersaing dalam kontestasi pilkada 2024 ini.

Namun, sejauh ini Ahmad Yuzar tak gentle mengakui secara terang tentang hasrat politiknya ke publik. Yang justru berbeda 360 derajat dengan Yusri yang sejak awal telah mengakui akan ikut mencalonkan diri menjadi Bupati Kampar.

Jika kita merunut ke belakang, syarat wakil bupati yang diajukan Yusri, yaitu "tenang di boncengan" cukup beralasan. Pasalnya keharmonisan bupati dan wakil bupati di Kampar cukup buruk. 

Sebut saja, hubungan Burhanuddin-Husin dan Teguh Sahono. Meski sempat terlihat akur di awal-awal, hubungan keduanya sempat "tercium" tak bagus di periode tertentu terutama di ujung masa kepemimpinan keduanya.

Kemudian hubungan Jefry Noer-Ibrahim Ali yang sering terjadi "perang dingin". Konflik keduanya bahkan di ketahui luas oleh publik apalagi oleh kalangan wartawan di Kabupaten Kampar kala itu.

Kemudian hubungan Bupati Azis Zaenal-Catur Sugeng sempat terjadi sedikit riak. Namun, situasi tersebut sempat mampu dinetralkan oleh Azis. Akan tetapi pasca-wafatnya Azis hubungan justru semakin tak baik antara pendukung Azis dengan pihak Catur Sugeng. 

Belum lagi berbagai isu isu tak masuk akal sempat beredar di Kampar pasca wafatnya Sultan Kampa itu.

Seiring berjalannya waktu, isu miring perlahan hilang tanpa bisa dibuktikan hingga Catur selesai menuntaskan sisa masa jabatan Bupati Kampar periode 2017-2022. Publik yang justru menerima konsekuensi dari situasi itu, yakni Koalisi Kampar Maju yang manjadi gerbong Azis-Catur tak pernah mampu bersepakat mendudukkan wakil bupati pengganti Catur yang naik menjadi bupati.-naz
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Yusri Cari Calon Wakil Bupati Sosok yang 'Tenang di Boncengan'

Trending Now

Iklan

iklan