Iklan

iklan

Sempat Gembar-gembor, Rencana Pembangunan Pabrik Abon Patin di Bangkinang Tak Jelas, Begini Faktanya

Redaksi
Sabtu, 01 Juni 2024 | 06:49 WIB Last Updated 2024-05-31T23:49:55Z

  

Mantan Pj Bupati Firdaus Pada tahun 2023 lalu bersama Ketua Apindo, Muhammad Amin meninjau lokasi yang akan dibangun pabrik Abon Patin yang diproyeksikan mampu menyerap 3000 pekerja lokal (Foto:Ist)
Bangkinang (TerKam) - Realisasi rencana pembangunan pabrik Abon Patin di Dusun Telo, Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang yang digagas Pemkab Kampar bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo dan investor dari Malaysia dipertanyakan publik.

Pasalnya, sejak diumumkannya rencana pembangunan pabrik tersebut di tahun 2023 lalu, hingga pertengahan tahun 2024 ini, belum ada tanda-tanda bahwa pabrik itu akan dibangun dalam waktu dekat ini.

Kami lalu melakukan penelusuran. Dari pengusaha Amin S.Ag sebagai pihak yang menggagas investasi yang cukup besar ini, mengatakan, rencana pembangunan pabrik Abon Patin tidak terhenti dan justru proses ke arah sana tetap berjalan.

"Insyaallah, kini proses perakitan mesin-mesinnya. Pengurusan izin ekspornya sedang diproses, mohon doanya," ujar Amin S.Ag kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).

Kata Amin, proses pengurusan izin saat ini sudah sampai ke Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Termasuk mengenai izin ekspornya juga tengah diurus. Sementara itu lanjutnya, di daerah sedang dilakukan penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan atau AMDAL.

Amin menjelaskan, rencana pendirian pabrik telah berjalan sesuai rencana dan melewati setiap tahapannya. Bahkan ia mengklaim, kerangka pabrik sudah jadi. "kerangka pabrik sudah dibuat," imbuh Amin.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Kampar Purwoko justru memberikan informasi yang bertolak belakang dengan penjelasan yang disampaikan oleh Muhammad Amin. Purwoko mengungkapkan, hingga saat ini, keberadaan pabrik Abon Patin tersebut belum ada kejelasan.

"Belum ada update informasi terbaru," ujar Purwoko. Meski begitu, Ia tetap berharap pabrik ini terwujud, "Semoga bisa terwujud," imbuhnya. 

Purwoko juga mengakui, hingga saat ini belum ada uang APBD Kampar yang dikeluarkan untuk mewujudkan pembangunan pabrik Abon Patin skala menengah tersebut.

"Sampai saat ini, sepengetahuan kami sama sekali tidak ada menggunakan dana APBD untuk pembangunan pabrik tersebut," ulas Purwoko.

Rencananya, kata Purwoko, pabrik ini akan dibangun melalui modal investor yang diperjuangkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia.

"Karena rencananya yang akan membangun pabrik ini adalah investor yang difasilitasi oleh Apindo," tambah Purwoko.

Berkaitan dengan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar, Yuricho Efril menerangkan, saat ini belum ada dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang masuk ke instansi yang ia pimpin. 

Yuricho mengakui, sempat ada pihak konsultan pabrik Abon Patin yang datang berkonsultasi dengan pihaknya mengenai hal-hal yang berkenaan dengan izin AMDAL tersebut.

"Belum ada proses pengurusan AMDAL yang berjalan. Dulu sempat ada, tapi sifatnya itu hanya konsultasi saja. Itu pun kami bertemu di masjid, pihak konsultan pabrik Abon Patin ingin berkonsultasi soal penerbitan AMDAL. Baru sebatas itu saja," tutur Yuricho yang juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).

Meski pun begitu, kata Yuricho, untuk rencana pembangunan pabrik Abon Patin di Telo tersebut tidak memerlukan AMDAL melainkan hanya membutuhkan UKL/UPL.

"Kalau untuk rencana pembangunan pabrik Abon itu tidak perlu AMDAL, tapi hanya butuh (dokumen) Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)," beber Yuricho.

Yuricho menjelaskan, secara umum, AMDAL diperlukan untuk usaha yang berskala besar, sedangkan UKL/UPL dipersyaratkan untuk usaha ataupun industri skala menengah.

Sebagai tambahan informasi, pada 1 Agustus 2023 lalu, Pemkab Kampar telah gembar-gembor akan membangun pabrik Abon Patin seluas 2 hektar yang disebut mampu menampung tenaga kerja hingga mencapai 3000 orang. Bahkan Pemkab Kampar yang saat itu dipimpin oleh Pj Bupati Firdaus mengklaim akan segera dilakukan ground breaking sebagai tanda dimulainya pembangunan pabrik.

Rencananya, ungkap Firdaus saat itu, lokasi pembangunan pabrik berada di Dusun Telo, Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang. Areal itu disebut akan disulap menjadi centra perikanan karena lahan yang tersedia di sana sangat luas.

Kalau itu, Pj Bupati Firdaus mengungkapkan dengan adanya pabrik Abon Patin ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Bangkinang dan sekitarnya. Masyarakat kata Firdaus juga memiliki peluang untuk jadi penyedia bahan baku, serta bahan-bahan lainnya yang menunjang produksi Abon.

Firdaus berharap pihak pengelola pabrik Abon Patin dapat mengutamakan bahan lokal asli masyarakat Kabupaten Kampar, sehingga hasil panen ikan Patin dapat tersalurkan dan berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Kampar. 

Bahkan saat itu, disebutkan, pemerintah daerah sedang membuat kesepakatan tertulis sehingga pembangunan pabrik ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Namun faktanya, rencana pembangunan pabrik tersebut hingga kini masih kabur. Belum ada tanda tanda akan terwujud.-naz

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sempat Gembar-gembor, Rencana Pembangunan Pabrik Abon Patin di Bangkinang Tak Jelas, Begini Faktanya

Trending Now

Iklan

iklan