Iklan

iklan

Tak Diusung Demokrat, Sikap Ardo Tuai Pujian, Masyarakat Beri Simpati Sebagai Sosok Berjiwa Besar, Layak Jadi Pemimpin, Warga: Kasian Ardo, Padahal Sudah Berbuat Maksimal Untuk Partai

Redaksi
Senin, 26 Agustus 2024 | 22:27 WIB Last Updated 2024-08-26T15:29:30Z
Prosesi penyerahan SK dukungan bakal calon bupati bakal calon wakil bupati Kampar yang dihadiri Ardo di DPP Demokrat, Jakarta (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Demokrat)

Bangkinang (Teras Kampar) - DPP Partai Demokrat telah membuat keputusan final soal siapa pasangan Bakal Calon Bupati Kampar dan Bakal Calon Wakil Bupati Kampar pada Pilkada serentak tahun 2024 ini. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY telah menjatuhkan pemilihan pada pasangan Yusri dan Rinto Pramono. Surat Keputusan atau SK dukungan diberikan bagi keduanya pada Sabtu (24/8/2024) di Jakarta.

Dari video yang diterima media ini pada saat prosesi penyerahan SK dukungan oleh Ketum AHY di DPP Demokrat, tidak tampak kehadiran Ketua DPD Riau, Agung Nugroho serta perwakilan pengurus lainnya. Ini juga menjadi tanda tanya oleh publik di Kampar, apa yang sedang terjadi di internal Demokrat terkait SK dukungan yang tidak diberikan kepada Ardo ini?

Keputusan DPP Demokrat yang tidak mendukung Ardo selaku kadernya sendiri membuat publik tersentak. Publik di Kampar tidak menyangka, Ardo yang merupakan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kampar, orang yang sudah berjuang pahit dan manis untuk membesarkan partai tak didukung partainya sendiri.

"Seharusnya DPP Demokrat mengusung Ardo sebagai calon wakil bupati. Ardo ini kan Ketua DPC Demokrat, tentu sangat pantas menjadi prioritas untuk diusung partainya sendiri, tapi nyata tidak. Selama ini Ardo sudah berbuat untuk menjaga, merawat dan membesarkan partai ini di Kampar," ujar Hardi, warga Salo kepada wartawan, Senin (26/8/2024).

Menurut dia, selaku kader utama di Kampar, tidak ada alasan bagi Demokrat untuk tidak mengusung Ardo di Pilkada serentak tahun 2024 ini. Dia meminta partai ini untuk lebih menghargai kadernya sendiri yang telah jelas-jelas berbuat untuk partai dibanding orang yang bukan kader.

"Kalau kontribusi kadernya sendiri selama ini tak jadi penilaian oleh DPP, mungkin kita sudah kehabisan alasan untuk menjelaskan situasi yang kini dialami oleh Ardo, selaku tokoh muda Kampar yang punya basis massa dan dukungan yang jelas dalam kontestasi Pilkada kali ini, kita prihatin serta ikut bersedih terhadap apa yang dialami oleh Ardo ini," imbuhnya.

Ia pun merasa simpati pada Ardo yang disebutnya sebagai politisi jujur dan lurus dalam berpolitik. 

"Menurut saya Ardo tak boleh surut ke belakang, beliau harus tetap maju, jadikan saja peristiwa yang sungguh menyakitkan ini sebagai sebuah lecutan untuk lebih bersemangat lagi menggapai kemenangan bersama Repol," tutur pria yang mengaku sebagai simpatisan Ardo dan Demokrat ini.

Rasa simpati pada Ardo juga disampaikan oleh Dedi Osri, warga Kampar Kiri Hulu. Menurut dia, apa yang dialami Ardo saat ini sungguh membuat hati miris. Katanya, di satu sisi, kader partai diminta solid dan loyal, sebagai penilaian utama dalam keberpihakan partai, namun apa yang dialami Ardo menurut dia, sudah sangat sulit diterima dalam konteks kesolidan dan loyalitas terhadap partai kita sendiri.

"Saya seperti masih belum bisa percaya, apa yang dialami Ardo. Bagi saya ini masih seperti mimpin, antara terjadi dan tak mungkin terjadi, tapi pada faktanya hal ini benar terjadi, Ardo yang nota bene-nya kader dan ketua partai, tapi tak diberikan dukungan oleh partai yang selama ini ia telah dedikasikan waktu dan pikirannya, agar partai ini terus berkembang dan eksis di Kampar," terang Dedi.

Masih menurut Dedi, Ardo selama dua kali pilek memimpin partai telah berhasil membuat posisi Demokrat bertahan di kursi pimpinan DPRD Kampar, dimana pada periode 2019 partai ini hanya kalah selisih suara dari partai Gerindra dengan sama sama meraih 6 kursi, sehingga pada akhirnya Gerindra yang berhak sebagai pemilik kursi Ketua DPRD.

"Di pileg kali ini pun, Demokrat tetap mampu mengirim wakilnya di kursi pimpinan DPRD Kampar, tentu itu merupakan hasil kerja kader-kader di bawah komando Ardo selaku Ketua DPC, mestinya itu jadi catatan tersendiri bagi DPP Demokrat," ungkap Dedi.

Di lain sisi, di jagad maya, informasi Ardo tak diusung partainya sendiri sudah menjadi atensi warganet. Warganet ramai-ramai memberi apresiasi kepada Ardo yang meski tak diusung Demokrat tetap hadir dan ikut mendampingi AHY dalam prosesi penyerahan SK kepada Yusri-Rinto. Sikap Ardo ini dinilai masyarakat sebagai bukti Ardo sebagai seorang yang berjiwa besar dan dewasa dalam berpolitik.

Dalam WA Grup pun Ardo dibanjiri ucapan simpati, seperti yang disampaikan Darmendra yang memberi ucapan salut ke Ardo sebagai sosok yang berjiwa besar.

Hal senada juga disampaikan oleh Yalis. Menurutnya Ardo sebagai sosok teladan dan berjiwa besar. Yang menurutnya, tak banyak orang yang bisa berjiwa besar seperti Ardo saat ini. Kata dia, sikap Ardo ini sebagai sebuah keteladanan yang sangat patut ditiru. Baginya, ini membuktikan Ardo sangat layak jadi pemimpin Kampar.-***

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tak Diusung Demokrat, Sikap Ardo Tuai Pujian, Masyarakat Beri Simpati Sebagai Sosok Berjiwa Besar, Layak Jadi Pemimpin, Warga: Kasian Ardo, Padahal Sudah Berbuat Maksimal Untuk Partai

Trending Now

Iklan

iklan