Eva Yuliana terima proposal usulan pembangunan jembatan dari masyarakat Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar (Foto:Dok) |
XIII Koto Kampar (TerKam) - Anggota DPRD Provinsi Riau, Eva Yuliana menerima proposal usulan pembangunan jembatan dari masyarakat Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Pasalnya, jembatan lama di gerbang masuk desa yang dulu dibangun di masa Bupati Jefry Noer sudah tidak memadai lagi untuk mendukung laju gerak ekonomi masyarakat Desa Balung.
Untuk mendukung perputaran ekonomi dan sebagai sarana untuk mengeluarkan hasil bumi masyarakat di sana, mereka membutuhkan jembatan yang bobotnya lebih besar yang bisa dilalui oleh kendaraan yang lebih besar seperti pada umumnya jembatan yang ada di wilayah-wilayah lain.
Menerima usulan ini, Eva Yuliana mengakui, akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Balung tersebut. Ia menyebut jembatan yang lebih representatif memang sangat dibutuhkan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat di sana.
"Saya suda terima usulan dari Bapak BPD, Insyaallah saya akan perjuangan, karena jembatan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat untuk mengeluarkan hasil bumi dari sini," ucap Eva Yuliana.
Proposal pembangunan jembatan ini diserahkan oleh Sekdes Balung Fakhrurozi kepada Eva Yuliana pada saat Anggota Dewan Provinsi Riau dari Kampar tersebut berkunjung ke desa itu, pada Rabu (9/10/2024).
Sekdes Fakhrurozi menyebutkan masyarakat sangat mendambakan jembatan yang lebih besar bisa dibangun di desa mereka guna memberikan nilai tambah pada hasil pertanian dan perkebunan masyarakat. Sebagai contoh kecil saja, harga sawit di luar desa mereka berkisar di angka Rp 2.600 sementara di desa mereka hanya dihargai sekitar Rp 2.000 atau sebesar Rp 2.100 karena dipotong upah angkut disebabkan masih buruknya kondisi jalan dan jembatan di desa itu.
Kata dia, jembatan yang kini ada, hanya bisa dilewati oleh mobil ukuran kecil seperti mobil pick up satu arah, tidak bisa dilewati mobil berukuran lebih besar seperti mobil jenis truck.
Oleh sebab itu, Ketua BPD Balung, Irman juga ikut menyampaikan harapannya agar anggota DPRD Provinsi Riau, Eva Yuliana mau membantu memperjuangkan pembangunan jembatan baru yang lebih besar bisa segera terealisasi di desa mereka.
"Kami memohon kepada Ibu Eva Yuliana berkenan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat kami yang menginginkan jembatan baru, demikian juga hendaknya dengan jalan semoga bisa dibangun juga," tutur Irman.
Sebagai informasi, Desa Balung berada paling ujung wilayah Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan provinsi tetangga Sumatera barat. Bahkan untuk mencapai desa ini kita mesti masuk dulu ke wilayah Provinsi Sumatra barat, tepatnya di Kabupaten Limapuluh Kota.
Untuk membangun akses jalan dan jembatan di desa ini, tidak hanya soal anggaran tapi juga soal wilayahnya yang berada di provinsi lain serta kabupaten lain. Untuk itu, jika ingin membangun, mesti dilakukan dengan cara melakukan MoU terlebih dahulu dengan Pemprov Sumbar.
Tidak hanya mesti melakukan MoU dengan Pemprov Sumbar terlebih dahulu, harus ada prosedur yang mesti diselesaikan ke kementrian karena wilayah desa ini juga berada di dekat kawasan waduk PLTA Koto Panjang dan sebagian merupakan kawasan hutan negara.
Di masa kepemimpinan Bupati Jefry Noer ia sudah berhasil membangun jembatan dan memperbaiki akses berupa pengerasan jalan dengan terlebih dahulu melakukan MoU dengan Pemprov Sumbar. Kala itu, Jefry Noer berharap, bupati sesudah dirinya, akan mampu dan mau melakukan peningkatan jalan dan jembatan di Balung.
Namun sayangnya, harapan itu tidak terwujud sampai kini. Meski sudah 6 bupati yang menjabat setelah Jefry Noer. Nyatanya hingga kini, tak ada perkembangan signifikan yang dialami masyarakat Desa Balung dalam bidang pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan.-***