Kue Serikayo Khas Kampar (Foto: Ist)
Bangkinang (Teras Kampar) - Kampar, Riau, dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan tradisi dan budaya, termasuk dalam hal kuliner. Salah satu makanan khas yang patut dicicipi adalah Serikayo. Hidangan tradisional ini merupakan warisan kuliner yang sudah ada sejak lama dan menjadi kebanggaan masyarakat Kampar.
Apa itu Serikayo?Serikayo adalah makanan berbahan dasar telur, santan, dan gula merah yang dimasak hingga menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis legit.
Biasanya, Serikayo disajikan sebagai camilan atau pelengkap makanan, seperti ketan atau nasi lemak. Kombinasi rasa gurih dari santan dan manisnya gula merah menciptakan cita rasa yang khas dan unik.
Proses pembuatan Serikayo cukup sederhana namun memerlukan kesabaran. Bahan-bahan utama dicampur hingga rata, kemudian dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk. Hal ini dilakukan untuk mencegah adonan menggumpal atau gosong. Ketelatenan dalam memasak menjadi kunci utama keberhasilan Serikayo.
Filosofi dan Tradisi
Serikayo bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai filosofi. Makanan ini sering dihidangkan dalam acara adat, seperti pernikahan, kenduri, atau syukuran. Kehadirannya melambangkan rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Kampar. Selain itu, Serikayo menjadi bukti kekayaan kuliner lokal yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Popularitas dan Upaya Pelestarian
Meskipun sudah ada sejak lama, keberadaan Serikayo kini mulai tergeser oleh jajanan modern. Namun, beberapa masyarakat dan pelaku usaha kuliner di Kampar berusaha mempertahankan eksistensi makanan ini dengan mengenalkannya kepada generasi muda. Serikayo juga mulai dijual dalam kemasan modern agar dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke Riau.
Dewi, 35 tahun, warga Kampar mengaku serikayo merupakan makanan ia sejak kecil, ia juga mengaku ibunya cukup sering membuat makanan sarapan bersama ketan.
"Serikayo itu makanan favorit saya sejak kecil. Biasanya ibu saya bikin Serikayo untuk sarapan bersama ketan. Rasa manisnya pas dan bikin nostalgia banget!," ungkapnya.
Serikayo adalah bukti bahwa makanan tradisional memiliki daya tarik tersendiri yang tak lekang oleh waktu. Dengan pelestarian yang terus dilakukan, kuliner khas Kampar ini diharapkan tetap hidup dan dikenal luas hingga masa depan. (Advetorial).
Proses pembuatan Serikayo cukup sederhana namun memerlukan kesabaran. Bahan-bahan utama dicampur hingga rata, kemudian dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk. Hal ini dilakukan untuk mencegah adonan menggumpal atau gosong. Ketelatenan dalam memasak menjadi kunci utama keberhasilan Serikayo.
Filosofi dan Tradisi
Serikayo bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai filosofi. Makanan ini sering dihidangkan dalam acara adat, seperti pernikahan, kenduri, atau syukuran. Kehadirannya melambangkan rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Kampar. Selain itu, Serikayo menjadi bukti kekayaan kuliner lokal yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Popularitas dan Upaya Pelestarian
Meskipun sudah ada sejak lama, keberadaan Serikayo kini mulai tergeser oleh jajanan modern. Namun, beberapa masyarakat dan pelaku usaha kuliner di Kampar berusaha mempertahankan eksistensi makanan ini dengan mengenalkannya kepada generasi muda. Serikayo juga mulai dijual dalam kemasan modern agar dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke Riau.
Dewi, 35 tahun, warga Kampar mengaku serikayo merupakan makanan ia sejak kecil, ia juga mengaku ibunya cukup sering membuat makanan sarapan bersama ketan.
"Serikayo itu makanan favorit saya sejak kecil. Biasanya ibu saya bikin Serikayo untuk sarapan bersama ketan. Rasa manisnya pas dan bikin nostalgia banget!," ungkapnya.
Serikayo adalah bukti bahwa makanan tradisional memiliki daya tarik tersendiri yang tak lekang oleh waktu. Dengan pelestarian yang terus dilakukan, kuliner khas Kampar ini diharapkan tetap hidup dan dikenal luas hingga masa depan. (Advetorial).